Minggu, 12 Januari 2014

Ini

Angin membawa apa saja ke dalam kehidupan. Kamu ingini, kamu tolak: sama saja. Angin juga yang mengambil apa saja. Tak peduli kamu genggam, kamu peluk, atau disembunyikan di bawah bantal.

Hujan lalu membasahi apa saja, menghanyut apa saja, melenyapkan jejak, menciptakan alur. Dalam butiran air, ia melesapkan kisah ke dalam tanah. Menguapkan renjana. Menjadi awan-awan.

Lalu malam turun menyelimuti apa saja dalam gelap. Saatnya bertemu diri. Yang disisakan angin. Dalam awan-awan.

Dan mimpinya lagi-lagi tentang tunas. Mati-matian agar tak direbut angin.

Bersujud memohon doa pada matahari. Agar awan meneteskan embun. Bukan banjir bandang. Dalam waktu yang menyempit. Dan udara yang menghimpit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar